Minggu, 06 Juni 2010

EKONOMI DASAR 2


Selengkapnya tentang ilmu ekonomi dasar 2 ini dapat di download di materi selengkapnya 

     
  •        HUKUM PERMINTAAN DAN PENAWARAN , MELIPUTI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA KESEIMBANGAN, FAKTOR-FAKTOR YANG BISA MENGGESER KURVA PENAWARAN DAN PEMINTAAN.

Pengertian Permintaan dan Penawaran

PERMINTAAN adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu.
PENAWARAN adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
-     Hukum permintaan berbunyi ,”apabila harga suatu barang atau jasa naik, maka jumlah yang diminta konsumen akan berkurang dan sebaliknya, apabila harga suatu barang atau jasa turun, maka jumlah yang diminta konsumen akan bertambah”.

Dari hukum permintaan tersebut nampak bahwa antara harga dan jumlah barang yang diminta konsumen memiliki hubungan negatif atau berlawanan arah. Artinya apabila harga suatu barang naik , maka jumlah yang diminta akan turun.

-     Hukum penawaran berbunyi ,”apabila harga suatu barang atau jasa naik, maka jumlah yang ditawarkan produsen akan bertambah dan sebaliknya, apabila harga suatu barang atau jasa turun, maka jumlah yang ditawarkan produsen juga akan berkurang”.

Dari hukum penawaran tersebut nampak bahwa antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan produsen memiliki hubungan positif atau searah. Artinya apabila harga suatu barang naik maka jumlah yang ditawarkan akan naik.

- Faktor-faktor yang mempengaruhi harga keseimbangan
Tingkat harga di mana jumlah barang yang diminta pembeli sama persis dengan jumlah yang ditawarkan penjual disebut dengan harga pasar atau harga keseimbangan (equilinrium price).

Faktor yang mempengaruhi perubahan posisi keseimbangan
1.       Perubahan permintaan
2.       Perubahan penawaran
3.       Perubahan permintaan dan penawaran secara bersama – sama 
-Faktor - faktor yang bisa menggeser kurva penawaran dan permintaan



Faktor – faktor yang mempengaruhi penawaran
1.     Harga bahan baku
2.     Teknologi
3.     Pajak atau subsidi
4.     Perkiraan produsen mengenai harga barang di masa yang akan datang
5.     Jumlah produsen/penjual

Faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan
1.     Intensitas kebutuhan
2.     Selera konsumen
3.     Pendapatan konsumen
4.     Harga barang pengganti
5.     Harga barang pelengkap
6.     Perkiraan harga di masa yang akan datang
7.     Jumlah konsumen

Pergeseran Kurva Penawaran
Kurva penawaran akan mengalami pergeseran, tergantung pada faktor yang mempengaruhinya. Jika harga barang naik, maka jumlah penawaran akan bertambah, sehingga kurva bergeser ke kanan. Jika harga barang turun, maka jumlah penawaran akan berkurang, kurva bergeser ke kiri.

Pergeseran Kurva Permintaan
Untuk menggambarkan kurva permintaan, digunakan sebagai tolak ukur adalah harga, sedangkan faktor-faktor lain dianggap konstan (Ceteris Paribus).
-Jika harga tetap,tetapi jumlah Produk yang diminta bertambah maka permintaannya meningkat.
-Jika Harga tetap, tetapi jumlah Produk yang diminta berkurang maka permintaanya turun.
-Jika harga naik, tetapi jumlah Produk yang diminta tetap maka permintaanya meningkat.
-Jika harga turun, tetapi jumlah Produk yang diminta tetap maka permintaanya turun.


  • KONSEP ELASTISITAS DALAM EKONOMI (ELASTISITAS HARGA, ELASTISITAS SILANG, ELASTISITAS PENDAPATAN )

Konsep elastisitas
Digunakan untuk mengukur sampai dimana besarnya respon atau kepekaan variabel terikat jika terjadi perubahan pada variabel bebas tertentu.
Besar kecilnya kepekaan tersebut dapat dilihat dari besarnya angka koefisien elastisitas atau indeks elastisitas.

Empat konsep elastisitas
1.       Elastisitas harga permintaan (Ed)
2.       Elastisitas harga penawaran (Es)
3.       Elastisitas silang (Ec)
4.       Elastisitas pendapatan (Ey)

1.       Elastisitas harga permintaan (Ed)
Digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri.
Hal-hal yang mempengruhi elastisitas permintaan
- Tingkat kemudahan barang yang bersangkutan untuk digantikan oleh barang lain.
- Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan.
- Jangka waktu analisa.
- Jenis barang.

2.       Elastisitas harga penawaran (Ws)
Elastisitas penawaran mengukur besarnya prosentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan akibat adanya perubahan harga barang yang bersangkutan. Jika elastisitas permintaan kuantitasnya adalah kuantitas yang diminta dan elastisitas penawaran kuantitasnya adalah kuntitas yang ditawarkan .
3.       Elastisitas Silang (Ec)
Untuk mengukur besarnya kepekaan pemintaan suatu barang jika harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang yang ada kaitannya dengan barang tersebut yang berupa barang komplementer dan dapat berupa barang substitusi.
4.       Elastisitas Pendapatan (Ey)
Untuk mengukur perubahan jumlah barang yang diminta akibat dari adanya perubahan pendapatan. 
  • MACAM-MACAM BIAYA (COST) DAN PENDAPATAN (REVENUE) SERTA PENDAPATAN MAKSIMUM DENGAN PENDEKATAN TOTAL, MARGINAL, RATA-RATA.

Pengertian biaya menurut pakarnya :

Menurut Mulyadi
Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi satuan untuk satuan tertentu.
 
Menurut  Sunarto
Biaya merupakan harga pokok atau bagiannya yang telah dimanfaatkan atau dikomsumsi untuk memperoleh pendapatan.

Menurut Sulasriningsih dan Zulkifli
Dalam artian sempit, biaya merupakan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva, sedangkan dalam artian luas, biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang dapat diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

Macam-macam biaya :
Menurut Mulyadi (2005:14) terdapat berbagai macam biaya dalam satu perusahaan yaitu :

1.  Biaya Produksi
Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.  

2.  Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk.

3.  Biaya Administrasi dan Umum
Biaya administrasi dan umum merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.

Biaya (Cost) secara umum biaya dikelompokkan menjadi dua bagian:
1)      Biaya implicit : biaya yang diakui tanpa mengeluarkan uang kas secara nyata, contohnya penyusutan dan opportunity cost.
2)      Biaya eksplisit : biaya yang dengan jelas mengeluarkan uang kas, dalam jangka pendek terdiri dari :
a.       Biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost)
b.       Biaya total (total cost) terdiri dari total biaya tetap (total fixed cost) dan total biaya variabel (total variable cost)
 ( TC ) = TFC + TVC
c.        Biaya rata-rata (average cost) terdiri dari biaya tetap rata-rata (average fixed cost) dan biaya variabel rata-rata (average variable cost).

ATC/AC = AFC + AVC
ATC/TC = TC/Q + TVC/Q

d.       Biaya marginal, biaya tambahan dari satu unit output yang dihasilkan yang direpresentasikan dari turunan pertama biaya total

MC = TC
MC = ∆TC / ΔQ


Pendapatan
Pendapatan/Revenue yaitu berapa jumlah pendapatan yang akan diperoleh dengan memproduksi barang tersebut.
·         Total Revenue (TR) : total pendapatan yang akan diperoleh seorang produsen apabila memproduksi sejumlah unit barang tertentu.
·         Marginal Revenue (MR) adalah kenaikan atau penurunan penerimaan sebagai akibat dari penambahan atau pengurangan satu unit output.
·         Average Revenue (AR) : harga rata-rata unit barang AR=TR/Q atau penerimaan perunit dari penjualan output.

Pendapatan Maksimum
1.       Pendekatan Totalitas (totality approach)
Pendekatan totalitas membandingkan pendapatan total (TR) dan biaya total (TC). Jika harga jual per unit output (P) dan jumlah unit output yang terjual (Q), maka TR = P.Q. Biaya total adalah jumlah biaya tetap (FC) ditambah biaya variable per unit(v) dikali biaya variable per unit, sehingga:
π= P.Q – (FC + v.Q)
Implikasi dari pendekatan totalitas adalah perusahaan menempuh strategi penjualan maksimum (maximum selling). Sebab semakin besar penjualan makin besar laba yang diperoleh. Hanya saja sebelum mengambil keputusan, perusahaan harus menghitung berapa unit output yang harus diproduksi untuk mencapai titik impas. Kemudian besarnya output tadi dibandingkan dengan potensi permintaan efektif.

2.       Pendekatan Marginal (marginal approach)
Perhitungan laba dilakukan dengan membandingkan biaya marginal (MC) dan pendapatan marginal (MR). Laba maksimum akan tercapai pada saat MR = MC.
π = TR – TC
Laba maksimum tercapai bila turunan pertama fungsi π(δ π /δQ) sama dengan nol dan nilainya sama dengan nilai turunan pertama TR (δTR/ δQ atau MR) dikurangi nilai turunan pertama TC (δTC/ δQ atau MC). Sehingga MR – MC = 0. Dengan demikian, perusahaan akan memperoleh laba maksimum (atau kerugian minimum) bila ia berproduksi pada tingkat output di mana MR = MC.


3.       Pendekatan Rata-rata (average approach)
Dalam pendekatan ini perhitungan laba per unit dilakukan dengan membandingkan antara biaya produksi rata-rata (AC) dengan harga jual output (P) kemudian laba total dihitung dari laba per unit dikali dengan jumlah output yang terjual.
π = (P - AC).Q
Dari persamaan ini, perusahaan akan mencapai laba bila harga jual per unit output (P) lebih tinggi dari biaya rata-rata (AC). Perusahaan akan mencapai angka impas bila P sama dengan AC. Keputusan untuk memproduksi atau tidak didasarkan perbandingan besarnya P dengan AC. Bila P lebih kecil atau sama dengan AC, perusahaan tidak mau memproduksi. Implikasi pendekatan rata-rata adalah perusahaan atau unit usaha harus menjual sebanyak-banyaknya (maximum selling) agar laba (π) makin besar.
           
  • STRUKTUR PASAR YANG MELIPUTI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, MONOPOLISTIC, OLIGOPLY DAN MONOPOLI.

Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.       Jumlah produsen atau penjual banyak
2.       Jumlah pembeli banyak
3.       Barang dan jasa yang dijual belikan homogen
4.       Penjual bebas keluar masuk pasar
5.       Faktor-faktor produksi bebas bergerak ke manapun.
6.       Ada informasi sempurna

Pasar Monopolistic

Pasar monopolistic memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.       Ada banyak produsen atau penjual
2.       Seorang produsen secara individual masih memiliki kekuatan adalam menetapkan harga jual outputnya
3.       Barang yang dijualbelikan bersifat homogen terdiferensiasi
4.       Tidak ada hambatan bagi produsen untuk keluar masuk pasar

Pasar Oligopoly

Pasar oligopoly memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.       Ada beberapa penjual atau produsen
2.       Ouput yang diproduksi sejenis
3.       Masing-masing produsen mempunyai kekuatan untuk menentukan harga jual output yang ia produksi
4.       Ada hambatan bagi produsen batu untuk memasuki pasar

Pasar Monopoli

Pasar monopoli memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.       Hanya ada satu penjual
2.       Barang yang dijualbelikan unik
3.       Ada halangan yang besar bagi produsen lain untuk masuk ke pasar (barriers to entry)

  •       PENGERTIAN TENTANG UANG, JENIS-JENIS UANG, M1,M2 KARTAL GIRAL, DSB.

Pengertian Uang
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.

Jenis-Jenis Uang
Uang Fiat / Uang Token
Uang fiat adalah uang yang nilai nominalnya jauh lebih tinggi daripada bahan pembuat uang tersebut. Uang tersebut menjadi berharga karena pemerintah dan masyarakat telah sepakat untuk menerima uang tersebut dengan nilai tertentu. Contoh : uang Rp. 50.000,- biaya produksinya mungkin tidak sampa Rp. 20.000 perlembarnya, namun lembaran uang tersebut memiliki nilai sama dengan emas senilai Rp. 50.000,-.
 Uang Komoditas
Uang Komoditas adalah uang yang nilai bahan pembuatnya / komoditas bahan sama dengan nilai nominal uang tersebut. Contoh : Jaman dulu perunggu, perak dan emas dijadikan sebagai alat tukar transaksi ekonomi yang nilainya berbeda-beda satu sama lain di mana emas lebih tinggi dari perak dan perak lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan perunggu.
 Uang Hampir Likuid Sempurna
Uang hampir likuid sempurna adalah suatu aset yang dapat dijadikan sebagai uang namun tidak semua pelaku ekonomi mau menerima sebagai alat pembayaran karena harus ditukarkan lebih dulu dengan uang likuid (uang fiat dan komoditas) jika ingin digunakan pada seluruh pelaku ekonomi. Contohnya seperti cek yang dapat dipakai di beberapa tempat sebagai alat pembayaran yang dapat dicairkan menjadi uang sungguhan.
 Uang Kartal
Uang kartal adalah uang yang dijadikan sebagai alat transaksi sah dan wajib diterima seluruh masyarakat pada perekonomian. Uang kartal umumnya berbentuk uang kertas dan uang logam yang di Indonesia dibuat oleh Bank Indonesia selaku bank sentral yang diberi hak tunggal mencetak yang / hak oktroi. Uang dilindungi oleh Undang-Undang di mana pelaku pemalsuan uang diancam oleh hukuman denda dan kurungan penjara. Contoh uang kartal seperti uang logam Rp. 100,- uang kertas Rp. 1.000,- dan lain sebagainya.
 Uang Giral
Uang giral adalah suatu tagihan pada bank umum yang dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran dan transaksi yang sah dan masyarakt tidak wajib menerima pembayarannya. Uang giral dapat dibilang mudah, aman dan praktis karena dalam melakukan transaksi di mana seseorang tidak perlu menghitung dan membawa banyak uang kontan, jika hilang atau jatuh ke tangan orang jahat dapat segera diblokir dan mudah dalam penggunaannya. Contoh uang giral yaitu adalah seperti cek, giro, telegraphic transfer, dan lain-lain.

Uang Kuasi
Uang kuasi adalah surata atau sertifikat berharga yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah. Contoh uang kuasi adalah saham, obligasi, dan lain-lain.
M1
Uang kertas dan logam (kartal) ditambah simpanan dalam bentuk rekening koran (uang giral/demand deposit)
M2
M1 +tabungan + deposito berjangka (time deposit) pada bank-bank umum.


Sumber :
Mulyani, Endang & Wahyuni, Daru. 2007 . PENGETAHUAN SOSIAL EKONOMI 1 SMA/MA. Jakarta: Bumi Aksara.










0 komentar: